Keju fermentasi dari bakteri telah menjadi pilihan favorit banyak orang karena proses fermentasinya yang memberikan rasa yang unik dan khas. Proses fermentasi sendiri dilakukan oleh bakteri yang memecah laktosa dalam susu menjadi asam laktat, sehingga memberikan rasa asam pada keju.
Menurut pakar gizi, keju fermentasi dari bakteri mengandung berbagai nutrisi penting seperti protein, kalsium, dan vitamin B12. “Proses fermentasi juga dapat meningkatkan kandungan probiotik dalam keju, yang bermanfaat bagi kesehatan pencernaan kita,” ujar Dr. Fitri, ahli gizi dari Universitas Indonesia.
Keju fermentasi dari bakteri biasanya memiliki tekstur yang lebih lunak dan rasa yang lebih kompleks dibandingkan dengan keju biasa. Hal ini dikarenakan bakteri yang digunakan dalam proses fermentasi memberikan karakteristik yang berbeda pada keju. “Keju fermentasi memiliki aroma yang lebih kuat dan rasa yang lebih kompleks karena adanya reaksi kimia yang terjadi selama proses fermentasi,” jelas Chef Andi, seorang ahli kuliner.
Selain itu, keju fermentasi dari bakteri juga dianggap lebih mudah dicerna oleh tubuh karena proses fermentasi telah memecah sebagian besar laktosa dalam susu. “Bagi orang yang memiliki intoleransi laktosa, keju fermentasi bisa menjadi pilihan yang lebih aman karena kadar laktosanya yang lebih rendah,” tambah Dr. Fitri.
Dengan kandungan gizi yang tinggi dan manfaat kesehatan yang dimilikinya, keju fermentasi dari bakteri semakin populer di kalangan pecinta kuliner. “Keju fermentasi tidak hanya enak, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh kita. Jadi, tidak ada salahnya untuk mencoba keju fermentasi dalam menu makanan sehari-hari,” tutup Chef Andi.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa keju fermentasi dari bakteri merupakan pilihan yang baik untuk menambah variasi konsumsi keju Anda. Jangan ragu untuk mencoba keju fermentasi dari bakteri dan rasakan manfaatnya untuk kesehatan tubuh Anda.