Keju merupakan salah satu makanan fermentasi yang sudah dikenal sejak zaman dahulu. Proses pembuatan keju ini melibatkan proses fermentasi yang membuat rasa dan teksturnya menjadi unik dan lezat. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang sejarah dan proses pembuatan keju makanan fermentasi.
Sejarah keju sebagai makanan fermentasi telah dimulai sejak ribuan tahun yang lalu. Menurut sejarah, keju pertama kali ditemukan oleh bangsa Mesir kuno sekitar 4.000 tahun yang lalu. Mereka menemukan bahwa susu yang disimpan dalam perut hewan ternak yang telah disembelih menghasilkan endapan padat yang kemudian menjadi keju. Dari sinilah, keju mulai diproduksi dan dikonsumsi oleh berbagai budaya di dunia.
Proses pembuatan keju makanan fermentasi sendiri melibatkan beberapa tahapan yang kompleks. Tahap pertama adalah pemanasan susu hingga mencapai suhu tertentu, kemudian ditambahkan bakteri laktat atau ragi untuk memulai proses fermentasi. Proses fermentasi ini akan mengubah gula dalam susu menjadi asam laktat, sehingga menggumpal dan membentuk tekstur keju.
Menurut ahli gizi, keju makanan fermentasi memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Dr. Maria Fernandez, seorang ahli gizi dari American Society for Nutrition, menyatakan bahwa keju mengandung kalsium, protein, dan probiotik yang baik untuk kesehatan tulang dan pencernaan. “Konsumsi keju secara moderat dapat menjadi bagian dari pola makan sehat,” ujarnya.
Keju makanan fermentasi juga memiliki beragam jenis dan varian, mulai dari keju cheddar, mozzarella, hingga gouda. Setiap jenis keju memiliki karakteristik dan cita rasa yang berbeda, tergantung pada proses fermentasi dan bahan tambahan yang digunakan. “Keju makanan fermentasi merupakan produk yang kaya akan seni dan ilmu pengetahuan,” tutur Chef Gordon Ramsay.
Dengan sejarah panjang dan proses pembuatan yang kompleks, keju makanan fermentasi menjadi salah satu makanan yang sangat disukai dan digemari oleh berbagai kalangan. Rasakan sensasi unik dan lezat dari keju makanan fermentasi, dan nikmati manfaat kesehatannya.