Anda pasti pernah mendengar tentang proses fermentasi keju menggunakan bakteri, bukan? Proses ini merupakan tahapan penting dalam pembuatan keju yang memberikan rasa dan tekstur unik pada produk akhirnya. Mari kita mengenal lebih dalam mengenai proses fermentasi keju menggunakan bakteri.
Menurut ahli mikrobiologi dari University of Wisconsin-Madison, Dr. John Lucey, “Bakteri merupakan komponen utama dalam proses fermentasi keju. Mereka berperan dalam mengubah laktosa menjadi asam laktat, yang memberikan rasa asam pada keju. Selain itu, bakteri juga berperan dalam memberikan tekstur yang khas pada keju.”
Proses fermentasi keju menggunakan bakteri dimulai dengan penambahan kultur bakteri ke susu yang telah dipasteurisasi. Bakteri yang umum digunakan dalam proses fermentasi keju adalah Lactococcus, Streptococcus, dan Lactobacillus. Bakteri ini bekerja secara sinergis untuk mengubah laktosa menjadi asam laktat dan menghasilkan gas karbon dioksida yang memberikan tekstur berongga pada keju.
Setelah penambahan bakteri, susu kemudian diinkubasi pada suhu yang tepat selama beberapa jam hingga bakteri melakukan fermentasi. Proses ini membutuhkan kontrol suhu dan kelembaban yang ketat untuk memastikan bakteri dapat bekerja dengan optimal.
Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Food Microbiology, proses fermentasi keju menggunakan bakteri juga berperan dalam meningkatkan nilai gizi keju. Bakteri probiotik yang terdapat dalam keju hasil fermentasi dapat meningkatkan kesehatan saluran pencernaan dan sistem kekebalan tubuh.
Dengan mengenal proses fermentasi keju menggunakan bakteri, kita dapat lebih menghargai keju sebagai produk fermentasi yang memiliki nilai gizi tinggi dan rasa yang khas. Jadi, jangan ragu untuk mencoba berbagai jenis keju fermentasi dan nikmati manfaatnya untuk kesehatan tubuh Anda.