Proses fermentasi tahu merupakan metode tradisional yang telah lama digunakan dalam pembuatan tahu. Fermentasi adalah proses biokimia di mana mikroorganisme seperti bakteri atau ragi digunakan untuk memecah senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana, sehingga menghasilkan produk yang lebih bergizi dan mudah dicerna. Menurut Dr. Siti Nurjanah, seorang ahli gizi dari Universitas Indonesia, “fermentasi tahu dapat meningkatkan kandungan protein, serat, dan nutrisi lainnya dalam tahu, sehingga memberikan manfaat yang lebih besar bagi kesehatan.”
Dalam proses fermentasi tahu, biji kedelai direndam dalam air dan ditambahkan bakteri atau ragi untuk memulai fermentasi. Proses ini dapat memakan waktu antara 12-36 jam, tergantung pada suhu dan jenis mikroorganisme yang digunakan. Setelah fermentasi selesai, biji kedelai akan dihaluskan dan diolah menjadi tahu seperti biasa. Menurut Prof. Dr. Antonius Suwanto, seorang ahli mikrobiologi dari Institut Pertanian Bogor, “fermentasi tahu tidak hanya meningkatkan kandungan nutrisi, tetapi juga meningkatkan rasa dan tekstur tahu.”
Manfaat dari tahu yang telah mengalami proses fermentasi sangatlah besar bagi kesehatan. Tahu fermentasi mengandung probiotik alami yang baik untuk kesehatan pencernaan, serta memiliki kandungan protein dan serat yang lebih tinggi dibandingkan dengan tahu biasa. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dr. Lina Widyawati, seorang ahli nutrisi dari Universitas Gajah Mada, “konsumsi tahu fermentasi secara teratur dapat membantu menjaga kesehatan usus dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.”
Dengan mengenal proses fermentasi tahu dan manfaatnya bagi kesehatan, kita dapat lebih memahami pentingnya memilih tahu fermentasi sebagai bagian dari pola makan sehari-hari. Selain itu, dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya konsumsi makanan yang sehat, diharapkan industri tahu fermentasi dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi kesehatan masyarakat.