Apakah kamu tahu bahwa tempe merupakan makanan yang dihasilkan dari proses fermentasi oleh bakteri yang menyehatkan? Ya, benar! Proses tempe fermentasi dari bakteri yang menyehatkan telah dikenal sejak zaman dahulu kala.
Menurut Dr. Ir. Endang S. Rahayu, M.App.Sc., seorang ahli pangan dari Institut Pertanian Bogor, “Bakteri yang digunakan dalam proses fermentasi tempe adalah Rhizopus oligosporus. Bakteri ini memiliki kemampuan untuk mengubah biji kedelai menjadi makanan yang lebih mudah dicerna dan kaya akan protein.”
Proses fermentasi tempe dimulai dengan perendaman biji kedelai yang sudah dikupas dan dibelah-belah. Setelah itu, biji kedelai direbus dan dihancurkan. Kemudian, bakteri Rhizopus oligosporus ditambahkan ke dalam campuran biji kedelai yang sudah dihancurkan. Campuran ini kemudian dibiarkan selama 1-2 hari agar proses fermentasi dapat berlangsung dengan baik.
Selama proses fermentasi, bakteri Rhizopus oligosporus akan memecah protein yang terdapat dalam biji kedelai menjadi asam amino yang lebih mudah diserap oleh tubuh. Selain itu, bakteri ini juga menghasilkan enzim-enzim yang bermanfaat bagi kesehatan pencernaan.
Menurut Prof. Dr. Made Astawan, seorang ahli gizi dari Universitas Gadjah Mada, “Konsumsi tempe secara teratur dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Kandungan probiotik dalam tempe juga baik untuk kesehatan usus.”
Tak hanya itu, tempe juga mengandung senyawa antioksidan dan isoflavon yang dapat melindungi tubuh dari radikal bebas dan mengurangi risiko penyakit jantung serta kanker. Oleh karena itu, mengonsumsi tempe secara teratur dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan bagi tubuh.
Jadi, jangan ragu untuk mengenal lebih jauh tentang proses tempe fermentasi dari bakteri yang menyehatkan. Mulailah mengonsumsi tempe sebagai bagian dari pola makan sehatmu dan rasakan manfaatnya bagi kesehatan tubuhmu. Semoga artikel ini bermanfaat bagi para pembaca. Ayo hidup sehat dengan tempe!