Anggur fermentasi atau lebih dikenal dengan istilah wine telah menjadi bagian penting dalam budaya dan kuliner Indonesia. Pengaruh anggur fermentasi tidak hanya terbatas pada rasa dan aroma yang dihasilkannya, tetapi juga memberikan nilai tambah dalam upaya melestarikan warisan budaya dan kuliner yang kaya di Indonesia.
Menurut Chef Bara Pattiradjawane, anggur fermentasi memiliki peran yang signifikan dalam memperkaya cita rasa masakan Indonesia. “Anggur fermentasi bisa digunakan sebagai bahan tambahan untuk memperkaya rasa masakan tradisional Indonesia, seperti rendang atau sate. Selain itu, anggur fermentasi juga bisa menjadi minuman pelengkap yang menyegarkan saat menikmati hidangan khas Indonesia,” ujar Chef Bara.
Pengaruh anggur fermentasi tidak hanya terasa dalam dunia kuliner, tetapi juga dalam budaya Indonesia secara keseluruhan. Sebagai contoh, tradisi minum anggur fermentasi pada acara adat atau upacara keagamaan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya anggur fermentasi dalam memperkuat nilai-nilai budaya dan tradisi di Indonesia.
Dalam buku “Indonesian Wine Culture” karya Profesor Budi Darma, disebutkan bahwa anggur fermentasi telah dikenal sejak zaman kolonial di Indonesia. “Anggur fermentasi tidak hanya menjadi minuman mewah yang hanya dinikmati oleh kalangan tertentu, tetapi juga telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia,” tulis Profesor Budi Darma.
Tak dapat dipungkiri bahwa pengaruh anggur fermentasi dalam budaya dan kuliner Indonesia sangatlah besar. Dengan memahami nilai-nilai budaya dan tradisi yang terkandung dalam anggur fermentasi, kita dapat lebih menghargai warisan kuliner dan budaya yang ada di Indonesia. Sehingga, anggur fermentasi bukan hanya sekadar minuman, tetapi juga merupakan simbol keberagaman dan kekayaan budaya Indonesia.