Apakah kamu pernah mendengar tentang tempe fermentasi? Ini adalah tradisi mengolah kedelai dengan bakteri yang menguntungkan. Proses fermentasi ini telah dilakukan oleh masyarakat Indonesia sejak zaman dahulu kala.
Menurut Bambang Pujanto, seorang pakar pangan dari Universitas Gadjah Mada, tempe fermentasi merupakan metode yang sangat baik untuk meningkatkan nilai gizi dari kedelai. “Proses fermentasi mengubah komponen kedelai menjadi bentuk yang lebih mudah dicerna oleh tubuh. Selain itu, bakteri yang digunakan dalam fermentasi juga menghasilkan senyawa-senyawa yang bermanfaat bagi kesehatan,” ujarnya.
Tradisi mengolah kedelai dengan bakteri ini juga telah menarik perhatian para peneliti di berbagai belahan dunia. Menurut Dr. Maria Santos, seorang ahli nutrisi dari Universitas California, tempe fermentasi mengandung probiotik alami yang dapat membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan.
Menariknya, tempe fermentasi juga dapat dikombinasikan dengan bahan-bahan lain untuk menciptakan berbagai jenis makanan yang lezat dan bergizi. Misalnya, tempe goreng, tempe mendoan, atau tempe bacem.
Menurut Ibu Siti, seorang pedagang tempe di Pasar Senen, Jakarta, tempe fermentasi merupakan makanan yang sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia. “Setiap hari, saya selalu menjual tempe fermentasi dengan berbagai jenis olahan. Para pelanggan saya sangat menyukainya karena rasanya yang enak dan kandungan gizinya yang tinggi,” ujarnya.
Jadi, apakah kamu sudah mencoba tempe fermentasi hari ini? Jika belum, cobalah untuk menikmati makanan tradisional yang kaya akan manfaat bagi kesehatan tubuh. Tempe fermentasi: tradisi mengolah kedelai dengan bakteri yang menguntungkan.