Apakah kamu pernah mendengar tentang tempe sehat dan enak? Ya, tempe memang salah satu makanan tradisional Indonesia yang populer karena rasanya yang lezat dan kandungannya yang baik untuk kesehatan. Namun, tahukah kamu berapa lama proses fermentasinya?
Menurut Pak Bambang, seorang ahli tempe dari Universitas Gadjah Mada, proses fermentasi tempe membutuhkan waktu yang cukup lama. “Biasanya, proses fermentasi tempe berlangsung selama 1-2 hari, tergantung dari suhu dan kelembaban lingkungan,” ujarnya.
Proses fermentasi tempe sendiri melibatkan jamur Rhizopus oligosporus yang tumbuh pada biji kedelai yang telah direndam dan dikupas kulitnya. Jamur ini lah yang memberikan rasa gurih pada tempe dan juga mengubah komposisi nutrisi dari kedelai, membuatnya lebih mudah dicerna oleh tubuh.
Namun, beberapa produsen tempe modern juga menggunakan starter khusus untuk mempercepat proses fermentasi. Menurut Ibu Siti, seorang produsen tempe di Jakarta, menggunakan starter bisa mempersingkat waktu fermentasi hingga setengahnya. “Dengan menggunakan starter, proses fermentasi tempe hanya membutuhkan waktu sekitar 12 jam saja,” tambahnya.
Meskipun begitu, banyak ahli gizi menyarankan untuk tetap memilih tempe yang diolah secara tradisional karena proses fermentasinya yang lebih alami dan kandungan nutrisi yang lebih terjaga. “Tempe yang diolah secara tradisional cenderung lebih sehat karena tidak menggunakan bahan kimia tambahan,” ungkap Dr. Anita, seorang ahli gizi terkemuka.
Jadi, jika kamu ingin menikmati tempe sehat dan enak, sebaiknya pilihlah tempe yang diolah secara tradisional dan beri waktu yang cukup untuk proses fermentasinya. Semoga informasi ini bermanfaat untukmu!