Tempe fermentasi merupakan salah satu makanan tradisional Indonesia yang sudah sangat populer di seluruh dunia. Proses pembuatan tempe memang tergolong unik, karena melibatkan proses fermentasi dari kedelai yang kemudian diolah menjadi makanan yang kaya akan manfaat bagi kesehatan. Kali ini, kita akan mengenal lebih jauh tentang tempe fermentasi: proses, manfaat, dan cara membuatnya.
Proses fermentasi pada tempe merupakan kunci utama dalam menghasilkan tekstur dan rasa yang khas. Menurut Dr. Ir. Fajar Nurjaya, seorang ahli pangan dari Institut Pertanian Bogor (IPB), “Proses fermentasi pada tempe melibatkan jamur Rhizopus oligosporus yang mengubah kedelai menjadi makanan yang lebih mudah dicerna dan mengandung asam amino yang lebih lengkap.” Proses fermentasi ini juga membuat tempe menjadi kaya akan probiotik yang baik bagi kesehatan pencernaan.
Manfaat dari mengonsumsi tempe fermentasi sudah tidak diragukan lagi. Dr. dr. Rita Ramayulis, SpGK, seorang pakar gizi dari Universitas Indonesia, menyatakan bahwa “Tempe mengandung protein nabati yang tinggi, serat, serta isoflavon yang bermanfaat untuk mencegah penyakit jantung dan kanker.” Selain itu, tempe juga mengandung vitamin B kompleks, zat besi, dan kalsium yang penting untuk kesehatan tubuh.
Bagi yang ingin mencoba membuat tempe fermentasi sendiri di rumah, caranya cukup sederhana. Pertama, rendam kedelai dalam air selama semalam. Setelah itu, kukus kedelai hingga lunak, tambahkan ragi tempe, dan biarkan fermentasi selama 24-48 jam. Voila, tempe siap disantap!
Dengan mengenal lebih jauh tentang tempe fermentasi, kita bisa lebih mengapresiasi makanan tradisional Indonesia yang kaya akan manfaat bagi kesehatan. Jadi, jangan ragu untuk menikmati tempe sebagai bagian dari pola makan sehat kita sehari-hari. Semoga artikel ini bermanfaat dan menjadikan tempe sebagai pilihan makanan yang lebih sering kita konsumsi.