Fermentasi tempe dengan bakteri merupakan proses yang telah lama dikenal dalam pembuatan makanan tradisional Indonesia. Proses ini melibatkan pertumbuhan bakteri yang mengubah kandungan nutrisi kedelai menjadi bentuk yang lebih mudah dicerna oleh tubuh. Namun, tahukah kamu bagaimana proses fermentasi tempe dengan bakteri berlangsung?
Menurut Dr. Ir. Yenny Tjoe, seorang ahli pangan dari Institut Pertanian Bogor, proses fermentasi tempe dimulai dengan perendaman kedelai dalam air dan pemecahan kulit kedelai. Selanjutnya, biji kedelai direbus dan ditambahkan kapur sirih untuk menghilangkan rasa pahit. Setelah itu, biji kedelai dikeringkan dan diinokulasi dengan kapang Rhizopus oligosporus.
“Bakteri yang terdapat dalam kapang Rhizopus oligosporus merupakan mikroorganisme yang penting dalam proses fermentasi tempe. Mereka membantu mengubah protein kedelai menjadi asam amino yang lebih mudah diserap oleh tubuh,” ujar Dr. Yenny.
Proses fermentasi tempe dengan bakteri juga melibatkan kontrol suhu dan kelembaban yang ketat. Menurut Dr. Ir. Endang S. Rahayu, seorang peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, suhu ideal untuk fermentasi tempe adalah antara 30-40 derajat Celsius. Kelembaban yang tepat juga diperlukan untuk pertumbuhan kapang Rhizopus oligosporus.
“Kontrol suhu dan kelembaban sangat penting dalam proses fermentasi tempe. Jika tidak diatur dengan baik, fermentasi tidak akan berjalan dengan optimal dan tempe yang dihasilkan mungkin tidak sehat dikonsumsi,” tambah Dr. Endang.
Selain itu, proses fermentasi tempe dengan bakteri juga dapat meningkatkan kandungan nutrisi dalam kedelai. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dr. Ir. Bambang Purnomo, seorang ahli gizi dari Universitas Gajah Mada, tempe mengandung asam amino esensial yang lebih tinggi dibandingkan dengan kedelai mentah.
“Dengan proses fermentasi, tempe menjadi sumber protein yang lebih lengkap dan mudah dicerna oleh tubuh. Selain itu, tempe juga mengandung probiotik yang baik untuk kesehatan pencernaan,” ujar Dr. Bambang.
Dengan mengenal lebih dekat proses fermentasi tempe dengan bakteri, kita dapat lebih menghargai makanan tradisional Indonesia yang kaya akan manfaat bagi kesehatan. Jadi, jangan ragu untuk menikmati tempe sebagai bagian dari pola makan sehat kita sehari-hari. Semoga informasi ini bermanfaat untukmu!