Fermentasi Keju dengan Bakteri atau Jamur: Metode Tradisional vs Modern
Fermentasi keju dengan bakteri atau jamur merupakan proses penting dalam pembuatan keju yang memberikan rasa dan tekstur unik pada produk akhir. Proses fermentasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode tradisional maupun modern, namun keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Metode tradisional fermentasi keju dengan bakteri atau jamur telah digunakan sejak zaman dahulu kala. Para petani keju biasanya menggunakan bakteri asam laktat untuk mengubah laktosa dalam susu menjadi asam laktat, yang kemudian membantu proses penggumpalan protein dalam susu. Menurut ahli keju terkenal, Dr. Peter Klosse, “Metode tradisional ini memberikan keju dengan karakteristik rasa yang khas dan kompleksitas yang sulit ditiru oleh metode modern.”
Di sisi lain, metode modern fermentasi keju dengan bakteri atau jamur menggunakan teknologi canggih untuk mengontrol proses fermentasi dengan lebih presisi. Banyak produsen keju besar menggunakan kultur starter yang telah diisolasi secara laboratorium untuk memastikan konsistensi dan keamanan produk. Menurut Dr. John Lucey, seorang ahli keju dari University of Wisconsin-Madison, “Metode modern ini memungkinkan produsen untuk menghasilkan keju dengan kualitas yang lebih stabil dan dapat diprediksi.”
Namun, meskipun metode modern menawarkan keuntungan dalam hal konsistensi dan efisiensi produksi, beberapa ahli keju masih memilih metode tradisional karena mereka percaya bahwa keju yang dihasilkan memiliki karakteristik rasa yang lebih kompleks. Sebagian besar keju artisanal, misalnya, masih menggunakan metode fermentasi tradisional untuk menghasilkan keju premium yang disukai oleh para pecinta keju.
Dalam prakteknya, baik metode tradisional maupun modern fermentasi keju dengan bakteri atau jamur memiliki tempatnya masing-masing dalam industri keju. Sebagai konsumen, kita dapat menikmati keju dengan berbagai rasa dan tekstur yang unik karena perbedaan metode fermentasi yang digunakan oleh produsen. Sehingga, penting bagi kita untuk memahami perbedaan antara metode tradisional dan modern fermentasi keju untuk dapat menikmati keju dengan lebih baik.